NAMA : Amalia Ananda Putri
NPM : 10212676
KELAS :1EA17
5.1
KEINDAHAN
Ø Menjelaskan
pengertian keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan
ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi
kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi,
psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah
entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan
dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman “keindahan” sering melibatkan
penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat
menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah
pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the
beholder atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.””
Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ”
adalah κaimoc, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu κaioc, kalmos. Kata
bahasa Yunani Koine untuk indah itu wpaioc, hōraios, kata sifat etimologis
berasal dari kata wpa hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine,
keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
Keindahan berasal dari kata indah, artinya
bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat
indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl,
pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung),
manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah ( perabot
rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah
identik dengan kebenaran.
Perbedaan keindahan sebagai suatu kualitas
abstrak dan sebuah benda tertentu yang indah
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan
apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat
dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan
dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu
baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu
keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty”
(keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan
filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.
Keindahan yang seluas-luasnya
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut
luasnya pengertian; yakni
a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis murni
c. keindahan dalam arti terbatas dalam
pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan
pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang
indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik
juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang
indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan
adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam
arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan
dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
Ø Membedakan antara keindahansebagai suatu
kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
ü Keindahan sebagai suatu kualitas
yang abstrak merupakan keindahan yang tidak dapat diukur nilai keindahannya
karena keindahan yang bersifat abstrak juga bersifat relative yakni apabila
kita melihat sesuatu yang indah itu belum tentu indah untuk orang lain.
Contohnya lukisan yang beralirkan sifat abstrak tidak semua orang mengerti akan
keindahan lukisan tersebut hanya segelintir orang saja yang mengerti dari
keindahan lukisan tersebut berdasarkan intuisinya dan jiwa seni dari
masing-masing orang tersebut.
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya. Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah merupakan keindahan yang bersifat pasti dan dapat dengan mudah diterima oleh pandangan dari masyarakat dan mempunyai nilai yang berbanding terbalik dengan keindahan bersifat abstrak, contohnya pemandangan yang indah di pedesaan dan itu sudah pasti keindahannya dan apabila ada yang menganggap itu tidak indah maka orang tersebut tidak memiliki jiwa seni dan tidak mengerti akan arti dari keindahan
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya. Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah merupakan keindahan yang bersifat pasti dan dapat dengan mudah diterima oleh pandangan dari masyarakat dan mempunyai nilai yang berbanding terbalik dengan keindahan bersifat abstrak, contohnya pemandangan yang indah di pedesaan dan itu sudah pasti keindahannya dan apabila ada yang menganggap itu tidak indah maka orang tersebut tidak memiliki jiwa seni dan tidak mengerti akan arti dari keindahan
Segala sesuatu yang yang mempunyai sifat
indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala
anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan
diterjemahkan dari kata “belum”Akar katanya adalah “benum” yang
berarti kebaikan.
Dalam bahasa Inggris menjadi kata “beatiful”,
Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol”beloo”. Dan dalam arti
estetik mencangkup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan
hubunganya dengan segala sesuatu yang di serapnnya. Sedangkan dalam arti
terbatas kindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
o Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai
pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat
(visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang
tersebut keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan
Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Orang
menciptakan itu pada dasarnya mencontoh keindahan yang di anugrahkan Tuhan pada
umatnya. Namun demikian orang yang mencontoh keindahan alam belum tentu
menghasilkan keindahan.
o Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik
dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan
bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah ,sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai
daya tarik. Daya tidak pernah ada dan tidak akan bertambah sipat indah
itu adalah universal, tidak terkait dengan selera seseorang waktu dan
tempat dimanapun kapanpun mempunyai sifat yang sama dalam menghadapi sesuatu
yang indah, yaitu sikap yang simpati dan empati
Ø Menyebutkan tentang keindahan yang
seluas luasnya
Filsuf merumuskan keindahan sebagai kesatuan
hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beaty is
unity of formal relations of our sense perceptions). Sebagian filsuf lain
menghubungan pengertian keindahan dengan ide kesenangan (pleasure), yang
merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran.
Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan
adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Keindahan berasal dari kata indah yang
berarti bagus, cantik, elok dan molek.Keindahan identik dengan kebenaran segala
yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi
tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan
yang bersipat universal, yaitu keindahan yang tak terikat oleh selera
perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu.
Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang
kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak yang
indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu
yang baik dan juga menyenangkan; Plotinus yang ber bicara tentang ilmu yang
indah dan kebajikan yang indah atau bisa pula disimak dari apa yang biasa
dibicar akan oleh orang-orang Yunani mengenai buah pikir an yang indah dan adat
kebiasaan yang indah.
Bangsa Yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetik disebutnya “Syimmetria”
, untuk keindahan berdasarkan
pengelihatan (misalnya pada seni
pahat dan arsitektur) dan “Har monia” untuk keindahan bedasar kan pendengaran (musik). Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :
-
Kei ndahan Seni
-
Keindahan Alam
-
Keindahan Mor al
-
Keindahan
Intelektual
Ø Menjelaskan nilai etetik
. Nilai Estetik
Teori
The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah
satu jenis nilai seperti halnya nilai Moral, nilai Ekonomi, nilai Pendidikan,
dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan disebut Nilai
Estetik. Masalah sekarang ialah: apakah Nilai Estetik. itu? Dalam bidang
filsafat, istilah nilai sering kali dipakai suatu kata benda abstrak yang
berarti keberhargaan (Worth) atau
kebaikan (Goodness).
Dalam “Dictionary
Of Sociology And Related Science” diberikan rumus tentang nilai sebagai berikut : “The believed Capacity of any object to saticgy a human
desir e. The Quality
of any object
which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang di anggap ada pada suatu benda
yang dapat memuaskan keinginan
manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal
itu berarti, bahwa nilai ini adalah semata-mata adalah realita psikologi yang
harus di bedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia
dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap
terdapat
pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya. Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subjektif dan objektif,.
Ø Membedakan nilai ekstrinsik dan nilai
instrinsik
Nilai Ekstrinsik adalah
sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau
sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/ Contributory value),
yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai Intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan,
atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri.
Contoh
:
1)
Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu
disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca
melalui (alat benda) puisi itu disebut
Nilai Intrinsik.
2) Tar i,
tarian Kecak dari Bali
suatu tarian yang halus segala macam jenis pakaian dan gerak- geriknya. Dan
merupakan nilai ekstrinsik.
Nilai
instrinsik adalah nilai yang terkandung
dari benda atau sesuatu itu sendiri, yang bersifat baik dari benda yang
bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda tiu
sendiri
Ø Menjelaskan pengertian tentang
kontemplasi dan ekstansi
Kontemplasi adalah memandang jauh ke depan demi mendapatkan arah dan
kemungkinan tindakan lain (antisipasi) yang lebih bermakna. Kontemplasi adalah
suatu tindakan untuk memahami penuh suatu hal. Kontemplasi adalah memandang
sesuatu dengan cara ambil kebiasan dalam hidup, dalam adegan, terlibat
langsung. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu
yang indah. Kontemplasi juga dapat di
simpulkan memberikan warna yang berbeda di dalam kehidupan
ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasa, dan menikmati sesuatu yang indah. Setiap manusia memiliki nilai
ekstansi yang berbeda-beda. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan
kretivitas, maka kontemplasi adalah pendorong untuk menciptakan keindahan.
Sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan menikmati
keindahan karena derajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara
setiap manusia.maupun dengan sifat karakter manusia ada yang jutek,baik,rendah
hati,minder,dll itu semua termasuk kedalam ekstansi
TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR MINGGU
KE-5 (5.2) 2013
5.2
RENUNGAN
Ø Menyebutkan teori teori dalam renungan
Renungan
berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan
sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah
pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal. Hasil dari
merenung juga dapat disebut renungan. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda, meskipun objek yang
direnungkannya sama, lebih pula apabila objek renungannya
berbeda. Jadi apa yang
direnungkannya itu bergantung kepada objek dan subjek.
Setiap
kegiatan untuk merenung atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang
dimiliki dapat disebut berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses
pembicaraan, evaluasi dengan
hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa. Contoh hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu
Newton dengan gaya gravitasinya3.
Pemikiran kefilsafatan
mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proeses berpikir yang logik dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk
menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara
luas. Kegiatan berpikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika
tertentu. Maka ada kemungkinan suatu pemikiran yang logik akan menjadi tidak
logik bila ditinjau dari sudut logika
yang lain. Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
1.Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas,
bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin
mengetahui antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu yang lain. Hubungan ilmu
dengan mor al seni dan tujuan hidup.
2.M
endasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental (keluar gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpjak bagi
segenap bidang keil muan.
3.Spekulatif,
artinya hasil pemikiran yang di dapat diijadikan dasar untuk
pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai
dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang
bar u.
Renungan atau pemikiran
yang dibahas ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir
dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak akan mencapai
keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori,
ialahTeor i Pengungkapan, Teori Metafisika,
dan Teori Psikologis. Masing-masing dari teori itu ada tokohnya.
Dalam Teori Pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Cr oce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan- kesan. Dalam Teori Metafisika,Plato
mengendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita
Ilahi itu. Dari teori permainan yang masih tergolong teori Odi kologik dengan tokohnya Freidrick Schiller dan Herbert Spencer,Schiller menyatakan bahwa
asal mula seni adalah dorongan batin untuk
bermain- main (Play Impulse).
Pada proses jiwa seniman
pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu
diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (Negative
Capability). Justru seniman yang tidak memiliki kemampuan negatif tidak mampu
menciptakan keindahan. Kemampuan negatif ini identik dengan proses mencari.
Mencari yang dimaksud ialah mencari keindahan, karena yang bersangkutan merasa
belum puas atas keindahan yang telah diciptakan.
Selain dari pada itu Keats menyatakan, bahwa untuk mengatasi ketakutan ialah
berkuasanya hal - hal yang sesaat. Baginya hal - hal yang sesaat itu merupakan
pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini yang membentuk konsep
keindahan. Selanjutnya konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat
berkomunikasi setelah diberi bentuk. Seperti halnya Gesang, setelah ia bermain di Bengawan Solo ia merenung. Ia menemukan konsep
keindahan. Tetapi konsep
keindahan belum berkomunikasi,
barulah berkomunikas setelah diberi bentuk, yaitu lagu “ Bengawan Solo” yang ter kenal itu.
misalnya : renungan bisa menjadikan inspirasi terhadap kehidupan kita renungan renungan itu lah yang dapat membangkitkan semangat hidup yang lebih bergairah lagi.
misalnya : renungan bisa menjadikan inspirasi terhadap kehidupan kita renungan renungan itu lah yang dapat membangkitkan semangat hidup yang lebih bergairah lagi.
TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR MINGGU
KE-5 (5.3) 2013
5.3
KESERASIAN
Ø Menyebutkan teori teori keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi; serasi
dari kata dasar Ra si artinya cocok,
sesuai, atau pantas . Kata cocok, sesuai atau pantas mengandung unsur
pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Perpaduan misalnya orang berpakaian
antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok. Sebaliknya orang hitam memakai
wana hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai oleh orang berkulit
kuning,cokelat atau putih. Atau ke pasar menggunakan pakaian pesta, atau
sebaliknya berpesta menggunakan pakaian santai, dan lain-lain. Hal seperti ini
tentu tidak serasi dan kurang cocok untuk ditempatkan pada suatu waktu, kurang
pantas. Dan tentu akan dikatakan oleh setiap orang “ Sayang” atau kata-kata
lain yang menunjukkan kekecewaan. Oleh karena itu yang memandang itu merasa kecewa dengan adanya hal yang kurang serasi .
Dalam memadu rumah dan
halaman, rumah yang bagus dengan halaman luas dan tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah,
orang akan memuji keserasian itu. Tetapi sebaliknya, rumah yang bagus yang
tidak mempunyai halaman tentu orang akan mengatakan “ Sayang” . Jadi dalam hal
memadu rumah dan halaman itu ada
unsur ukuran- ukuran yang seimbang.
Dalam berpakaian sangat
diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongan tubuh. Atau dapat juga
kita kagum atas kecantikan wanita dan
kecakapan pria pada waktu duduk. Setiap orang melihat terheran-heran melihat
wajahnya. Hampir semua mata memandang ke arah wanita atau pria yang dikagumi
semua yang hadir itu. Tetapi setelah berdiri, semua orang mengeluh “Sayang”, karena tinggi
orang itu tidak sesuai dengan harapan kita, ternyata terlalu pendek hal seperti itu juga menyatakan
ukuran.
Karena itu, dalam
keindahan itu, sebagian besar
ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah
sejumlah kualitas/ pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu
hal; Kualitas yang paling sering disebut adalah Kesatuan (Unity), Kesel ar asan
(Har mony), Ketangkupan (Symetry), Kesei mbangan (Bal ance)
dan Pertentangan (Con t r ast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu di katakan
ter susun dar i ber bagai keselar asan dan per tentangan dar i gar is, war na,
bentuk dan kata-kata. Tetapi ada
pula yang berpendapat bahwa Kei
ndahan adalah suatu
kumpulan hubungan yang selaras dalam
suatu benda dan diantara benda itu dengan
si pengamat.
Keserasian identik
dengan Keindahan. Keindahan adalah suatu susunan keserasian yang dapat
menciptakan kesenangan bagi penglihatan dan pendengar an. Sesuatu yang serasi
tentu tampak indah dan yang tidak ser asi tidak indah. Pendapat lain
mengatakan, bahwa pengalaman estetik sebagai suatu keselar asan dinamik dan
perenungan yang menyenangkan. Dalam keselarasan itu seseor ang memiliki per
asaan seimbang dan tenang dan mempunyai citar asa akan sesuatu yang berakhir
dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati dan ingin
memperpanjangnya.
Dalam perimbangan sebagai cabang
Teori Objektif dinyatakan bahwa Keindahan merupakan suatu kualita dari benda.
Contoh untuk itu ialah bangunan arsitektur Yunani Kuno yang terdiri dari atap
yang bersusun yang ditopang tiang- tiang besar dengan ukur an yang seimbang,
sehingga tampak har monis dan serasi. Atap yang bersusun itu tercipta dari
hubungan bagian-bagian yang berimbang berdasar kan perbandingan angka-angka. Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan.
Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Atau
dalam ruang tamu biasanya di kasih bunga untuk tampil cantik dilihat segar dan
nyaman tetapi iya kurang tepat menaruh sebuah bunga bunga yang di taruh adalah
bunga hidup yang tempatnya seharusnya di luar tetapi di paksakan hingga
akhirnya bunga itu menjadi layu maupun sebaliknya di ruang terbuka di taruh
bunga bunga yang ada tulisannya “turut berduka cita” hal ini tidak pantas di
pajang di luar ruangan rumah karena tidak ada yang meninggal oleh karena itu
keserasian dapat di simpulkan bawha keserasian itu cocok untuk di tampilkan di
depan umum tidak untuk di tampilkan di depan umum yang tidak pantas.
referensi ada di minggu ke 8 yaitu manusia dan keadilan
referensi ada di minggu ke 8 yaitu manusia dan keadilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar